Perbedaan DNS dan SERVER
DNS
DNS adalah
singkatan dari Domain Name System, DNS
itu adalah nama sebuah sistem database yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan
komputer,
layanan atau sumber daya yang terhubung ke jaringan internet atau jaringan
komputer pribadi. Fungsi DNS adalah menerjemahkan nama domain (contoh:
www.google.com) menjadi IP address (74.125.93.105), kita tentu lebih mudah
mengingat nama domain suatu situs dibandingkan IP address-nya bukan ? nah
itulah kegunaan DNS. Jadi ketika anda mengetikkan nama domain suatu situs di
browser anda lalu menekan enter, browser anda akan mengecek apakah nama domain
tersebut ada di cache DNS browser anda (pernah anda buka situsnya sebelumnya),
jika tidak browser anda tersebut akan menghubungi name server (server tempat
DNS berada) yang digunakan oleh koneksi internet anda untuk kemudian menerjemahkan
nama domain situs tersebut menjadi IP address, kalau ketemu maka anda akan
dibawa ke lokasi server tempat halaman situs tersebut berada. Analoginya DNS
itu seperti buku telepon, kita tahu nama orangnya tapi kita tidak tahu berapa
nomor teleponnya, maka kita menggunakan buku telepon untuk mencari nomor
telepon orang yang kita maksud tersebut, hanya bedanya kalau dalam DNS tidak
ada nama domain (nama orang kalau di buku telepon) yang sama.
SERVER
Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan
tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan. Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol
akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti
halnya berkas atau pencetak, dan
memberikan akses kepada stasiun kerja anggota jaringan.
Umumnya, di
dalam sistem operasi server terdapat berbagai macam layanan yang menggunakan
arsitektur klient/server. Contoh dari layanan ini adalah Protokol Konfigurasi Hos Dinamik, server surat, server PTH, server PTB, DNS server, dan lain
sebagainya. Setiap sistem operasi server umumnya membundel
layanan-layanan tersebut, meskipun pihak ketiga dapat pula membuat layanan
tersendiri. Setiap layanan tersebut akan merespon request dari klien.
Sebagai contoh, klien PKHD akan memberikan request kepada server yang
menjalankan layanan server PKHD; ketika sebuah klien membutuhkan alamat IP, klien akan memberikan request
kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh server PKHD, yaitu protokol
PKHD itu sendiri.
Contoh
sistem operasi server adalah Windows NT 3.51, dan dilanjutkan dengan Windows NT 4.0. Saat ini sistem yang cukup populer
adalah Windows 2000 Server dan Windows Server 2003, kemudian Sun Solaris, Unix, dan GNU/Linux.
Server
biasanya terhubung dengan klien dengan kabel UTP dan sebuah kartu jaringan. Kartu jaringan ini biasanya berupa
kartu PCI atau ISA.
Dilihat dari
fungsinya, server bisa di kategorikan dalam beberapa jenis, seperti: server
aplikasi, server data maupun server proksi. Server aplikasi adalah server yang
digunakan untuk menyimpan berbagai macam aplikasi yang dapat diakses oleh
klien, server data sendiri digunakan untuk menyimpan data baik yang digunakan
klien secara langsung maupun data yang diproses oleh server aplikasi. Server
proksi berfungsi untuk mengatur lalu lintas di jaringan melalui pengaturan
proksi. Orang awam lebih mengenal proxy server untuk mengkoneksikan komputer
klien ke Internet.
Kegunaan
server sangat banyak, misalnya untuk situs internet, ilmu pengetahuan, atau
sekedar penyimpanan data.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar